Marthin Luther Jr King pernah menyatakan “Intelligence is not enough, Intelligence plus character, that is the goal of true education”. Menjadi anak yang berkarakter kuat dan bertanggung merupakan impian setiap orang tua. Lalu apa sih kriteria anak yang berkarakter?

Karakter merupakan satu set kualitas atau nilai yang membentuk pikiran, tindakan, reaksi atau rasa yang dirasakan. Hal yang mendasari dalam membangun karakter anak adalah rasa empati.  Hal ini dapat mengarahkan anak pada tindakan dan perilaku yang positif. Moms bisa mulai mengajari anak rasa empati dengan membantu anak untuk berpikir dan mendiskusikan mengenai apa yang dirasakan orang lain.

Hal yang kedua yang tak kalah pentingnya adalah “Kejujuran”. Kejujuran ini tidak hanya pada orang lain namun juga terhadap diri sendiri. Penting untuk mengajarkan pada anak untuk memahami segala kesalahannya sehingga mau meminta maaf pada orang lain. Kejujuran ini bukan hanya sebuah tindakan namun juga mengarah pada proses pengambilan keputusan. Hal ini harus ditekankan pada anak sehingga mampu mengambil keputusan tanpa melupakan asas keadilan. Untuk memahami nilai ini, anak harus diajarkan secara terus menerus setiap hari di lingkungan terdekatnya, seperti keluarga. Hal ini bisa diajarkan melalui contoh yang diberikan orang tua, juga bisa melalui diskusi antara anak dan orang tua membahas mengenai fenomena yang ada di lingkungan anak.

Semua orang tua pasti menginginkan anaknya untuk sukses. Salah satu kunci keberhasilan ini adalah dengan adanya kedisiplinan. Melalui kedisiplinan, anak diharapkan mampu membuat perencanaan terhadap tujuan yang realistis dan selalu mematuhi perencanaan tersebut. Melalui kedisiplinan ini, akan mengajarkan anak untuk selalu berperilaku dan mengambil tindakan yang baik untuk masa depan mereka. Menjadi hal penting bagi orang tua untuk mengarahkan anak pada tujuan yang realistis dan menumbuhkan rasa mengenai kompetensi yang mereka miliki dalam diri mereka.

Yang terakhir adalah mengajarkan anak untuk berani dan memiliki penilaian yang baik. Berani di sini harus didasarkan pada penilaian yang baik dari perspektif anak. Sehingga keberanian ini tidak disalah artikan dengan kecerobohan. Penilaian yang baik ini dapat ditumbuhkan dengan mengajari anak selalui berpikir sebelum bertindak dan berpikir akan akibat dari setiap tindakannya. Untuk memiliki anak yang berkarakter memerlukan diskusi dan kedekatan yang intensif antara anak dan orang tua. Menjauhkan anak dari kecanduan teknologi juga menjadi tantangan orang tua saat ini. Terakhir menjadi contoh yang baik bagi anak merupakan kunci utama untuk membangun nilai-nilai baik pada diri anak sejak dini.

Sumber:

Helping your children become a responsible citizen – U.S. Department of Education (2005)